Sabtu, 25 Agustus 2012
Keindahan Pantai “Dreamland Beach” Pulau Bali
15.26
2 comments
Pantai Dreamland adalah sebuah tempat pariwisata yang terletak di sebelah selatan Bali di daerah bernama Pecatu. Pantai Dreamland dikelilingi oleh tebing-tebing yang menjulang tinggi, dan dikelilingi batu karang yang lumayan besar di sekitar pantai. Lokasi pantai ini berada dalam kompleks Bali Pecatu Graha (Kuta Golf Link Resort) yaitu sekitar 30 menit dari pantai Kuta.
Pantai Dreamland sendiri hampir mirip dengan pantai Kuta. Pasir putih dan celah karang yang terjal menjadi pemandangan yang begitu memikat mata untuk dipandang. Lokasi berpasir putih bersih di pantai sempit tepat di bawah dinding karang curam cocok untuk menikmati matahari tenggelam atau sekedar menyaksikan atraksi para peselancar. Ombaknya yang tinggi dan besar banyak diminati oleh para penggemar olahraga selancar air (surfing), bahkan Dreamland sudah dijadikan semacam surfing spot baru untuk kawasan Bali.
Anda mungkin bingung mengapa pantai ini disebut Dreamland? Pantai lainnya di Bali menggunakan nama lokal, sedangkan pantai yang satu ini menggunakan bahasa Inggris yaitu dreamland yang berarti tanah impian.
Ternyata ada asal-usulnya. Konon, pantai ini dinamakan Dreamland karena di wilayah Pecatu sempat akan dibangun salah satu kawasan pusat wisata terbesar dan terunik di Asia Tenggara. Selain itu, di sana juga akan dibangun resor superluks yang dipadukan dengan kawasan wisata yang menonjolkan keindahan dan keaslian alam serta pelestarian lingkungan hidup. Sebelumnya daerah ini adalah daerah tandus dan gersang.
Pada saat krisis moneter tahun 1998, mega proyek ini terbengkalai. Namun, karena penduduk setempat sangat berharap agar proyek ini selesai, dengan harapan mereka bisa beralih ke bisnis pariwisata dari pertanian, maka mereka menamakan tempat ini sebagai tanah impian yang dalam bahasa Inggris disebut dreamland. Sejak itulah kawasan ini dinamakan Dreamland.
Sewaktu Anda memasuki kawasan wisata Pantai Dreamland, mata Anda akan terpesona dengan keindahan pantai ini. Daerah yang berbukit dan bertebing membuat Anda melihat seolah-olah daerah pantai lebih rendah pada laut. Dreamland merupakan pantai yang dikelilingi oleh tebing-tebing yang menjulang tinggi serta batu karang yang berukuran besar.
Sewaktu Anda menuruni bebatuan dan anak tangga menuju pantai ini, Anda akan terpukau dengan pemandangan tebing batu yang di atasnya terdapat padang rumput yang hijau yang cukup tinggi. Banyak wisatawan asing maupun lokal yang senang menikmati di daerah padang rumput itu.
Anda dapat menyewa payung yang disediakan di sepanjang pantai ini untuk menghindari teriknya matahari. Apabila Anda ingin berenang namun tidak membawa baju ganti, Anda dapat membeli di area wisata Dreamland.
Setelah menuruni anak tangga, sederetan pedagang baju akan menawari Anda barang dagangan mereka. Selain itu juga tersedia beberapa toko yang menjual makanan dan minuman.
Pasir yang berwarna coklat cerah keputihan yang bersih, tebing tinggi yang indah, juga air laut yang biru, membuat banyak para wisatawan untuk datang ke pantai yang pernah disponsori oleh Tommy Suharto ini. Meski belum setenar Pantai Kuta, Dreamland atau “tanah impian” diperkirakan akan membuat para wisatawan semakin banyak datang ke pantai ini. Berbagai fasilitas pariwisata mulai tersedia di wilayah ini, dari vila, resor, tempat belanja, mal, hingga lapangan golf. Ya, Pantai Dreamland karena keunikannya menambah satu lagi daerah wisata pantai yang menawan di Pulau Bali.
CERITA RAKYAT TANGKUBAN PERAHU
09.39
No comments
![](http://www.wayantulus.com/wp-content/uploads/2010/11/Cerita-Rakyat-Sangkuriang.jpg)
Saat pintalannya jatuh untuk kesekian kalinya Dayang
Sumbi menjadi marah lalu bersumpah, dia akan menikahi siapapun yang
mau mengambilkan pintalannya itu. Tepat setelah kata-kata sumpah itu diucapkan,
datang seekor anjing sakti yang bernama Tumang dan menyerahkan pintalan itu ke
tangan Dayang Sumbi. Maka mau tak mau, sesuai dengan sumpahnya, Dayang Sumbi
harus menikahi Anjing tersebut.
Dayang Sumbi dan Tumang hidup berbahagia hingga mereka
dikaruniai seorang anak yang berupa anak manusia tapi memiliki kekuatan sakti
seperti ayahnya. Anak ini diberi nama Sangkuriang. Dalam masa pertumbuhannya,
Sangkuring se lalu ditemani bermain oleh seekor anjing yang bernama Tumang yang
dia ketahui hanya sebagai anjing yang setia, bukan sebagai ayahnya. Sangkuriang
tumbuh menjadi seorang pemuda yang tampan dan gagah perkasa.
Pada suatu hari Dayang Sumbi menyuruh anaknya pergi bersama
anjingnya untuk berburu rusa untuk keperluan suatu pesta. Setelah beberapa lama
mencari tanpa hasil, Sangkuriang merasa putus asa, tapi dia tidak ingin
mengecewakan ibunya. Maka dengan sangat terpaksa dia mengambil sebatang panah
dan mengarahkannya pada Tumang. Setibanya di rumah dia menyerahkan daging
Tumang pada ibunya, dayanng Sumbi yang mengira daging itu adalah daging rusa,
merasa gembira atas keberhasilan anaknya.
Segera setelah pesta usai Dayang Sumbi teringat pada Tumang
dan bertanya pada pada anaknya dimana Tumang berada. Pada mulanya Sangkuriang
merasa takut, tapa akhirnya dia mengatakan apa yang telah terjadi pada ibunya.
Dayang Sumbi menjadi sangat murka, dalam kemarahannya dia memukul Sangkuriang
hingga pingsan tepat di keningnya. Atas perbuatannya itu Dayang Sumbi diusir
keluar dari kerajaan oleh ayahnya. Untungnya Sangkuriang sadar kembali tapi
pukulan ibunya meninggalkan bekas luka yang sangat lebar di keningnya.Setelah
dewasa, Sangkuriang pun pergi mengembara untuk mengetahui keadaan dunia luar.
Beberapa tahun kemudian, Sangkuriang bertemu dengan seorang
wanita yang sangat cantik. Segera saja dia jatuh cinta pada wanita tersebut.
Wanita itu adalah ibunya sendiri, tapi mereka tidak saling mengenali satu sama
lainnya. Sangkuriang melamarnya, Dayang Sumbi pun menerima dengan senang hati.
Sehari sebelum hari pernikahan, saat sedang mengelus rambut tunangannya,Dayang
Sumbi melihat bekas luka yang lebar di dahi Sangkuriang, akhirnya
dia menyadari bahwa dia hampir menikahi putranya sendiri.
Mengetahui hal tersebut Dayang Sumbi berusaha menggagalkan
pernikahannya. Setelah berpikir keras dia akhirnya memutuskan untuk mengajukan
syarat perkawinan yang tak mungkin dikabulkan oleh Sangkuriang. Syaratnya
adalah: Sangkuriang harus membuat sebuah bendungan yang bisa menutupi seluruh
bukit lalu membuat sebuah perahu untuk menyusuri bendungan tersebut. Semua itu
harus sudah selesai sebelum fajar menyingsing.
Sangkuriang mulai bekerja. Cintanya yang begitu besar pada
Sangkuriang memberinya suatu kekuatan aneh. Tak lupa dia juga menggunakan
kekuatan yang dia dapat dari ayahnya untuk memanggil jin-jin dan membantunya.
Dengan lumpur dan tanah mereka membendung air dari sungai dan mata air.
Beberapa saat sebelum fajar, Sangkuriang menebang sebatang
pohon besar untuk membuat sebuah perahu. Ketika Dayang Sumbi melihat bahwa
Sangkuriang hampir menyelesaikan pekerjaannya, dia berdoa pada dewa-dewa untuk
merintangi pekerjaan anaknya dan mempercepat datangnya pagi.
Ayam jantan berkokok, matahari terbit lebih cepat dari
biasanya dan Sangkuriang menyadari bahwa dia telah ditipu. Dengan sangat marah
dia mengutuk Dayang Sumbi dan menendang perahu buatannya yang hampir jadi ke
tengah hutan. Perahu itu berada disana dalam keadaan terbalik, dan membentuk
Gunung Tangkuban Perahu(perahu yang menelungkub). Tidak
jauh dari tempat itu terdapat tunggul pohon sisa dari tebangan Sangkuriang,
sekarang kita mengenalnya sebagai Bukit Tunggul. Bendungan yang dibuat
Sangkuriang menyebabkan seluruh bukit dipenuhi air dan membentuk sebuah danau
dimana Sangkuriang dan Dayang Sumbi menenggelamkan diri dan tidak terdengar
lagi kabarnya hingga kini.
Sumber: www.bapusda.com
Awal Masa Pemerintahan Hindia Belanda di Bawah Komisaris Jenderal.
03.12
No comments
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgRYJjSGn7iKEXt0jGr0mi0hPmTTJwmUfA4bE3PmYY0dJC9fuzk20u2fvWlob4wxT72pPUxx24W63PBiVIVE8ubINuC3jEsKKxMlfhct955fJEUlWUAJ_4WeZJcgIPA3iswwDekjKMPjaM6/s1600/149px-VOC-Amsterdam.svg.png)
Pada awal pergantian abad ke 18 secara resmi
pemerintahan Indonesia pindah dari tangan VOC ke tangan pemerintahan Belanda.
Setelah pada tahun 1795 ijinnya ditiadakan, pada tahun 1798 VOC dibubarkan
dengan saldo kerugian sebesar 134,7 juta gulden. Kemunduran serta kebangkrutan
VOC yang telah berjalan sejak awal abad ke -18 disebabkan oleh berbagai faktor,
antara lain pembukuan yang curang, pegawai yang tidak cakap dan korup, hutang
besar, serta sistem monopolinya dan sistem tanam paksanya dalam pengumpulan
bahan-bahan hasil tanaman penduduk menimbulkan kemerosotan moril baik para
penguasa maupun dari penduduk yang menderita dalam sistem paksaan itu dan
politik VOC yang konservatif, yang pada dasarnya tidak mencampuri susunan
ekonomi setempat, biar betapa kolotnya jua, melainkan cukup dengan menundukan
raja-raja setempat dan mengharuskannya membayar upeti berupa rempah-rempah dan
hasil bumi lain yang mendatangkan laba bagi VOC. Penghasilan tenaga produksi
yang kolot itu tidak seimbang dengan kenaikan ongkos administrasi, militer, dan
pengangkutan, maka akhirnya bangkrutlah VOC gara-gara politik ekonomi yang
konservatif itu kira-kira 200 tahun yang lalu. Perlu ditambahkan bahwa perang
Belanda melawan Inggris untuk merebut hegemoni perdagangan mengakibatkan
kerugian yang sangat besar sehingga mempercepat kebangkrutan VOC.
Pada awal pergantian abad ke 18 secara resmi
pemerintahan Indonesia pindah dari tangan VOC ke tangan pemerintahan Belanda.
Setelah pada tahun 1795 ijinnya ditiadakan, pada tahun 1798 VOC dibubarkan
dengan saldo kerugian sebesar 134,7 juta gulden. Kemunduran serta kebangkrutan
VOC yang telah berjalan sejak awal abad ke -18 disebabkan oleh berbagai faktor,
antara lain pembukuan yang curang, pegawai yang tidak cakap dan korup, hutang
besar, serta sistem monopolinya dan sistem tanam paksanya dalam pengumpulan
bahan-bahan hasil tanaman penduduk menimbulkan kemerosotan moril baik para
penguasa maupun dari penduduk yang menderita dalam sistem paksaan itu dan
politik VOC yang konservatif, yang pada dasarnya tidak mencampuri susunan
ekonomi setempat, biar betapa kolotnya jua, melainkan cukup dengan menundukan
raja-raja setempat dan mengharuskannya membayar upeti berupa rempah-rempah dan
hasil bumi lain yang mendatangkan laba bagi VOC. Penghasilan tenaga produksi
yang kolot itu tidak seimbang dengan kenaikan ongkos administrasi, militer, dan
pengangkutan, maka akhirnya bangkrutlah VOC gara-gara politik ekonomi yang
konservatif itu kira-kira 200 tahun yang lalu. Perlu ditambahkan bahwa perang
Belanda melawan Inggris untuk merebut hegemoni perdagangan mengakibatkan
kerugian yang sangat besar sehingga mempercepat kebangkrutan VOC.
Langganan:
Postingan (Atom)